Asb2ndCity# Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau bisa disebut juga dengan penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya matahari untuk fotosintesis dan energi kimia untuk kemosintesis.
peristiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut:
6CO2 + 6H2O > C6H12O6 + 6O2.
Jan Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan O2. hal ini dibuktikan dalam percobaannya menggunakan tanaman air hydrilla verticillata didalam gelas beker dibawah corong terbalik yang ujungnya diletakkan sebuah tabung reaksi.
Tahap Tahap Fotosintesis
proses fotosintesis yang terjadi yang terjadi dikloroplas berlangsung melalui 2 tahap yaitu:
1. Reaksi Terang
reaksi terang akan terjadi jika ada cahaya, ,dan pada reaksi terang terjadi proses fotolisis.Fotolisis adalah peristiwa di mana energi sinar yang diterima digunakan untuk memecah molekul air menjadi H+ dan O2.
2H2O > 2H2 + O
Pada tumbuhan dan alga terdapat dua pusat reaksi yang bekerja secara
teratur. Pusat reaksi ini ditemukan karena memiliki penyerapan panjang
gelombang cahaya yang berbeda. Fotosistem I memiliki penyerapan cahaya
maksimum 700 nm, karena pada fotosistem I terdapat pigmen yang dapat
menyerap panjang gelombang maksimum 700 nm (p700). Fotosistem II
memiliki penyerapan cahaya maksimum 680 nm dengan pigmen yang dapat
menyerap panjang gelombang maksimum 680 nm (p680). Meskipun fotosistem I
ditemukan lebih dahulu, reaksi transfer elektron berawal dari
fotosistem II. Elektron bergerak dari fotosistem II ke fotosistem I.
Ketika cahaya matahari (foton) mengenai fososistem II, akan menyebabkan
elektronnya tereksitasi (keluar). Elektron ini akan digantikan oleh
elektron hasil hidrolisis dari molekul air. Peristiwa pemecahan molekul
air pada fotosintesis ini disebut fotolisis.
a) Reaksi nonsiklik
Elektron yang tereksitasi dari fotosistem II bergerak melalui rangkaian
akseptor elektron, seperti plastoquinon, sitokrom f, dan plastosianin.
Pada proses tersebut dilepaskan energi yang ditangkap oleh ADP menjadi
ATP.
Selanjutnya elektron mencapai fotosistem I.
Seperti fotosistem II, fotosistem I merupakan molekul kompleks yang
dapat melepaskan elektron yang dipicu oleh cahaya matahari. Elektron
yang terlepas dari fotosistem I segera digantikan oleh elektron dari
fotosistem II.
Elektron berenergi tinggi yang dilepaskan fotosistem I akan bergerak
melalui rangkaian akseptor elektron baru. Pada akhirnya, elektron
tersebut digunakan untuk mereduksi NADP (Nicotinamide Adenine
Dinucleotide Phosphate) menjadi NADPH.
Pada reaksi ini, elektron yang dilepas fotosistem I tidak kembali lagi
ke fotosistem I. Pembentukan ATP dari reaksi nonsiklik ini disebut juga
fotofosforilasi nonsiklik.
b) Reaksi siklik
Pada beberapa kasus, terjadi pola pergerakan elektron yang berbeda. Pola
ini disebut reaksi siklik, karena elektron yang dilepaskan fotosistem I
selalu kembali pada fotosistem I. Ketika elektron melalui beberapa
akseptor elektron, energi yang dilepaskan digunakan untuk membentuk ADP
menjadi ATP
Pembentukan ATP melalui reaksi siklik disebut juga fotofosforilasi
siklik. Reaksi ini dilakukan jika ATP yang dibuat kurang dan banyak
terjadi pada bakteri fotoautototrof.
2) Reaksi Gelap
Reaksi gelap merupakan langkah selanjutnya setelah reaksi terang. Reaksi
ini terjadi di stroma kloroplas. Reaksi terang telah menyediakan energi
kimia pada stroma kloroplas dalam bentuk ATP dan NADPH. Energi ini akan
digunakan untuk menghasilkan glukosa, yaitu hasil akhir reaksi
fotosintesis.
Reaksi gelap memerlukan ATP, NADPH, CO2 , rangkaian enzim, serta
kofaktor yang dapat ditemukan pada stroma kloroplas. Perhatikan
gambar berikut.
a) Fase fiksasi
Berdasarkan gambar tersebut, langkah pertama siklus Calvin-Benson
adalah fiksasi CO2 dari udara oleh ribulosa bifosfat (RuBP) dengan
bantuan enzim rubisko. Fiksasi ini membentuk senyawa beratom C6. Hasil
yang tidak stabil tersebut dipecah menjadi 2 senyawa C3
(3-fosfogliserat). Oleh karena itu, setiap 3 molekul CO2 yang masuk
akan menghasilkan enam molekul 3-fosfogliserat.
b) Fase reduksi
Pada fase reduksi, NADPH mereduksi 3-fosfogliserat menjadi
3-fosfogliseraldehid (G3P) dengan bantuan ATP. Untuk membuat 1 molekul
G3P, siklus tersebut memerlukan atom karbon dari tiga molekul CO2 .
Sebenarnya siklus ini mengambil satu karbon setiap satu siklusnya. Namun
pada awal reaksi, digunakan 3 molekul CO2 sehingga satu siklus reaksi
ini menghasilkan 1 molekul G3P utuh.
c) Pelepasan satu molekul G3P
Lima molekul G3P dari langkah kedua tetap berada dalam siklus. Satu
molekul G3P yang dilepaskan dari siklus merupakan hasil bersih
fotosintesis. Sel tumbuhan menggunakan dua molekul G3P untuk membentuk
satu molekul glukosa.
d) Fase regenerasi RuBP
Rangkaian reaksi kimia menggunakan energi ATP untuk menyusun kembali
atom pada lima molekul G3P (total 15 atom C). Hal tersebut untuk
membentuk tiga molekul RuBP yang akan digunakan kembali dalam siklus
Calvin-Benson. Berapa banyak molekul CO2 yang harus digunakan untuk
membentuk satu molekul glukosa dalam siklus Calvin- Benson?
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi fotosintesis pada tumbuhan.
Faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor genetis dan faktor
lingkungan
Faktor genetis menentukan sifat dasar fotosintesis suatu tumbuhan.
Faktor genetis mengatur lebar daun, jumlah daun, serta konsentrasi
klorofil suatu tumbuhan.
Faktor lingkungan mempengaruhi fotosintesis suatu tumbuhan sehingga daun
tumbuhan dari spesies yang sama dapat memiliki laju fotosintesis yang
berbeda. Faktor lingkungan dapat mempengaruhi fotosintesis tumbuhan, di
antaranya sebagai berikut.
No comments:
Post a Comment